Senin, 31 Oktober 2022

Dasar Mikrotik

                  dasar mikrotik

             

Mikrotik adalah sistem operasi yang berbasis perangkat lunak () yang dipergunakan untuk menjadikan komputer sebagai router sebuah jaringan. Mikrotik juga menggunakan sistem operasi berbasis Linux dan menjadi dasar .

       Kebutuhan akan internet menjadi hal yang sangat lumrah untuk ditemui pada kehidupan masyarakat di era teknologi digital saat ini. Banyak sekali opsi atau cara untuk membuat konfigurasi sistem operasi jaringan pada perangkat komputer. Mikrotik adalah salah satu cara untuk dapat mengembangkan paket layanan internet agar dapat digunakan dalam berbagai perangkat komputer yang tersedia.
Pada artikel kali akan membahas seputar apa itu mikrotik, sejarah, fungsi, jenis, cara kerja, hingga manfaatnya. Sehingga, anda memiliki pengetahuan mengenai dasar dalam pembuatan sistem operasi jaringan di tempat kerja maupun di rumah anda sendiri.
      Definisi dari Mikrotik
      Mikrotik adalah sistem operasi yang berbasis perangkat lunak (software) yang dipergunakan untuk menjadikan komputer sebagai router sebuah jaringan. Mikrotik juga menggunakan sistem operasi berbasis Linux dan menjadi dasar network router. Sistem operasi (OS) ini sangat cocok untuk membangun administrasi jaringan komputer yang berskala kecil hingga besar. 
Namun, hingga saat ini masih banyak orang yang salah memahami pengertian dari mikrotik dan router. Jika mikrotik adalah sebuah sistem operasi yang termasuk dalam golongan open source, maka router merupakan perangkat keras yang berfungsi sebagai penghubung antara dua jaringan atau lebih. Jadi, perbedaan yang paling mendasar adalah mikrotik sebagai software dan router berperan menjadi hardware.
     Sejarah
     Mikrotik sendiri merupakan nama perusahaan kecil yang berkantor di pusat negara Latvia, dan dibentuk oleh John Trully serta Arnis Riekstins. Sekitar tahun 1966, mereka berdua memulai dengan sistem operasi Linux dan MS DOS dan dikombinasikan dengan teknologi berbasis wireless (nirkabel) LAN atau WLAN Aeronet yang berkecepatan hingga 2 Mbps di Moldova.
Dan kemudian melayani sekitar lima pelanggan baru di Latvia. Seiring berjalannya waktu, prinsip dasar dari mikrotik bukan membuat wireless ISP (Internet Service Provider)  lagi. Akan tetapi, dapat membuat program router yang andal dan dapat dijalankan di seluruh negara. 
      Fungsi yang Dimiliki
      Setelah mengetahui sejarah singkat dari mikrotik, selanjutnya kita akan membahas mengenai fungsi – fungsi yang dimilikinya.
1. Memberikan Sistem Otentikasi
Fungsi yang pertama, dipergunakan untuk membantu dalam memblokir situs yang mengandung konten yang dilarang tegas oleh undang – undang. Sehingga, program ini sangat mendukung untuk terciptanya internet positif sebagai langkah awal dalam mengurangi konten yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Konfigurasi Jaringan Lokal
Dengan menggunakan mikrotik, mampu untuk mengatur dan mengkonfigurasi LAN (Local Area Network) yang menggunakan PC Mikrotik Router OS dan hardware yang berspesifikasi lebih rendah.
3. Untuk Pengelolaan Sistem Jaringan Internet
Fungsi yang ketiga adalah untuk jaringan internet secara lebih terpusat sehingga, administrator dapat melakukan pengelolaan dan manajemen data dengan lebih baik lagi.
4. Berperan sebagai Hotspot
Fungi yang keempat, juga berperan sebagai hotspot, dimana akan sangat mudah untuk melakukan konfigurasi dan membagi bandwidth bagi setiap jaringan komputer. Selain itu, juga memiliki tugas untuk memisahkan bandwidth traffic (lalu lintas) data internasional dan lokal.
5. Pembuatan PPPoE Server
Dan fungsi yang terakhir yaitu, digunakan untuk perangkat dalam pembuatan sebuah PPPoE Servers.
      Jenis Mikrotik untuk Kebutuhan Jaringan Komputer
      Setelah mengetahui setiap fungsi yang dimiliki oleh mikrotik, berikutnya masuk pada topik pembahasan mengenai jenis dari perangkat lunak berbasis sistem operasi jaringan ini yang terbagi menjadi dua jenis utama. 
1. Mikrotik RouterOS
Jenis yang pertama adalah mikrotik RouterOS, dimana sistem operasi yang dipakai berbasis UNIX dan memiliki kelebihan dan juga menyediakan fitur mulai dari paket router, bridge, firewall, proxy server, hotspot dan lain sebagainya. Cukup dengan menggunakan sebuah Operating System (OS) saja, anda sudah dapat dan mampu untuk membangun router sendiri. 
 2. RouterBoard
Jika sebelumnya, RouterOS memanfaatkan sistem operasi perangkat lunak, maka RouterBoard merupakan perangkat keras (hardware) yang dikembangkan oleh perusahaan Mikrotik. RouterBoard berukuran sangat kecil dan lebih praktis, kemudian anda juga dapat melakukan proses instalasi RouterOS pada RouterBoard yang telah terkonfigurasi dengan baik. 
RouterBoard terdiri dari sebuah processor, ROM, RAM, dan flash memory. Yang mana, harga di pasaran tidak terlalu mahal. Terkait dengan harganya sendiri rata – rata sekitar 600 – 800 ribu rupiah saja untuk pembelian perangkat RouterBoard. 
     Cara Setting Mikrotik yang Benar
     Penjelaskan secara singkat dan padat mengenai bagaimana proses untuk menghubungkan mikrotik dengan jaringan internet. Pertama, anda harus melakukan konfigurasi terlebih dahulu mengenai beberapa hal seperti, IP Address, default route, NAT Masquerade, DNS Server, DHCP Server, dan Bridging. 
     Setiap proses tersebut dilakukan dengan berurutan, mulai dari mengatur IP Address pada interface (antarmuka) yang terhubung dengan jaringan ISP. Setelah itu, anda dapat memasukkan IP dan coba lakukan test PING pada gateway atau alamat IP dari ISP.
Caranya sangat mudah, yaitu membuka sebuah menu terminal dan masuk pada mode CLI (Command Line Interface). Kemudian, anda dapat melakukan test PING kembali dan masukkan IP Address -nya. Langkah selanjutnya, melakukan konfigurasi pada default route dengan gateway alamat IP. Anda dapat membuka kembali terminal untuk menguji koneksi internet dan coba atur DNS Server dari Google. 
Langkah yang terakhir, anda dapat mengetikkan alamat IP dan centang checkbox yang bertuliskan “Allow”. Dan anda juga dapat menguji kembali dengan melakukan test PING kembali pada seluruh URL yang ada.
Manfaatnya apa saja?
Pada pokok bahasan yang terakhir, kami akan menjelaskan terkait dengan manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari penggunaan mikrotik untuk membangun sistem administrasi jaringan secara virtual dengan efektif dan efisien.
1. Sebagai Internet Gateway pada Jaringan Lokal
Pertama, perangkat lunak ini dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal (LAN) dengan internet. Router mikrotik juga berperan penting dalam mengatur arus lalu lintas data yang masuk maupun keluar. Selain itu juga memiliki tugas sebagai pengatur konten dari internet yang dapat diakses oleh client (pengguna).
2. Penghubung Antar Jaringan (Routing)
Routing sendiri merupakan fitur utama yang dipunyai oleh mikrotik. Fungsi dari penerapan routing adalah untuk menghubungkan beberapa jaringan serta menentukan jalur terbaik dan tercepat untuk sampai pada alamat perangkat komputer yang dituju. 
3. Sebagai Access Point
Mikrotik juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang mendukung antarmuka berbasis wireless dan berfungsi sebagai Access Point pada jaringan WIFI (Wireless Fidelity). Contoh penerapannya dapat anda temui pada jaringan publik lokal seperti kantin, cafe, sekolah, kampus, hingga jaringan publik yang lainnya.


Continue reading Dasar Mikrotik

Kamis, 27 Oktober 2022

VLAN dengan Switch dan Router

Konfigurasi VLAN menggunakan Switch dan Router pada Packet Tracer



  • Masuk ke aplikasi Paket Tracer. Ikuti langkah-langkah berikut ini! 
  • Konfigurasi IP Address
  • Konfigurasi IP Address pada PC0 (klik PC0>Desktop>IP Configuration)
  • Konfigurasi IP Address pada PC1 (klik PC1>Desktop>IP Configuration)
  • Konfigurasi IP Address pada PC2(klik PC2>Desktop>IP Configuration)
  • Konfigurasi IP Address pada PC3 (klik PC3>Desktop>IP Configuration)
  • Konfigurasi pada Switch. Klik switch, pilih tab CLI. Tuliskan perintah berikut :
    Switch>enable
    Switch#vlan database
    Switch(vlan)#vlan 10 name A
    Switch(vlan)#vlan 20 name B
    Switch(vlan)#exit
    Switch#configure terminal
    Switch(config)#interface fastethernet 0/2
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 10
    Switch(config-if)#interface fastethernet 0/3
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 10
    Switch(config-if)#interface fastethernet 0/4
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 20
    Switch(config-if)#interface fastethernet 0/5
    Switch(config-if)#switchport mode access
    Switch(config-if)#switchport access vlan 20
    Switch(config-if)#end
    Switch#configure terminal
    Switch(config)#interface fastethernet 0/1
    Switch(config-if)#switchport mode trunk
    Switch(config-if)#end
  • Konfigurasi pada Router. Klik router, pilih tab CLI. Tuliskan perintah berikut :
    Router>enable
    Router#configure t
    Router(config)#interface fastethernet 0/0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#interface fastethernet 0/0.1
    Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 1
    Router(config-subif)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
    Router(config-subif)#interface fastethernet 0/0.2
    Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
    Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
    Router(config-subif)#interface fastethernet 0/0.3
    Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
    Router(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
    Router(config-subif)#end
  • Ping dari PC0 ke PC1 (sesama VLAN)
  • Ping dari PC1 ke PC2 (berbeda VLAN)
Continue reading VLAN dengan Switch dan Router

VLAN dengan Switch

 

  konfigurasi Vlan pada switch


Kepanjangan dari VLAN adalah Virtual LAN. Konsep VLAN itu sendiri adalah membuat jaringan di dalam sebuah jaringan, dengan kata lain VLAN dapat digunakan untuk membagi sebuah jaringan menjadi beberapa jaringan di mana setiap jaringan yang terbagi tidak dapat saling terhubung antara satu dengan lainnya.
Tutorial ini akan membahas tentang cara membuat VLAN pada jaringan yang menggunakan 2 buah Switch. Dalam jaringan ini terdapat 2 buah switch dan 6 buah PC, di mana setiap switch terhubung dengan 3 buah PC . Dalam 1 switch dibagi menjadi 3 VLAN yaitu vlan 1, vlan 2, dan vlan 3, dengan masing-masing vlan terdapat 1 buah PC. Berikut gambarnya:
Dalam jaringan tersebut, PC dengan VLAN yang sama lah yang dapat saling terhubung dan melakukan koneksi data. Maka PC0 hanya terhubung dengan PC3, PC1 hanya terhubung dengan PC4, dan PC2 hanya terhubung dengan PC5.
Berikut langkah-langkah dalam membuat VLAN pada jaringan yang menggunakan 2 buah switch:

1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer

2. Masukkan 2 buah Switch
3. Hubungkan Switch0 dengan Switch1 menggunakan kabel cross–over, melalui Port FastEthernet0/1 pada masing-masing  switch
4. Masukkan 6 buah PC
5. Konfigurasi IP PC-PC tersebut. Klik PC0,  pindah ke tab Desktop, klik IP configuration, pilih Static, masukkan 192.168.1.1 untuk IP Address dan 255.255.255.0 untuk Subnet Mask.
6. Ulangi langkah ke-5 untuk PC1 sampai PC5. Namun IP Address yang dimasukkan berbeda, sedangkan Subnet Mask-nya sama. IP Address PC1 192.168.1.2, IP Address PC2 192.168.1.3, IP Address PC3 192.168.1.4, IP Address PC4 192.168.1.5, IP Address PC5 192.168.1.6.
7. Hubungkan PC0, PC1, PC2 ke Switch0 menggunakan kabel straight-through. Di mana pada switch, untuk PC0 menggunakan Port FastEthernet1/1,  PC1 menggunakan Port FastEthernet2/1, dan PC2 menggunakan Port FastEthernet3/1.
8. Hubungkan PC3, PC4, PC5 ke Switch1 menggunakan kabel straight-through. Di mana pada switch, untuk PC3 menggunakan Port FastEthernet1/1,  PC4 menggunakan Port FastEthernet2/1, dan PC5 menggunakan Port FastEthernet3/1.
9. Konfigurasi VLAN pada Switch0. Klik Switch0, pindah ke tab CLI, masukkan command di bawah ini:
  • Switch>enable 
  • Switch#configure terminal
  • Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
  • Switch(config-if)#switchport mode dynamic desirable
  • Switch(config-if)#switchport mode trunk 
  • Switch(config-if)#exit 
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#vlan 2
  • Switch(config-vlan)#exit
  • Switch(config)#vlan 3
  • Switch(config-vlan)#exit 
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#interface fastEthernet 1/1
  • Switch(config-if)#switchport mode access 
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#interface fastEthernet 2/1
  • Switch(config-if)#switchport mode access 
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 2
  • Switch(config-if)#exit 
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#interface fastEthernet 3/1
  • Switch(config-if)#switchport mode access 
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 3
  • Switch(config-if)#exit 
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#end
  • Switch#
Keterangan:
  • Untuk Port FastEthernet0/1 menggunakan mode trunk karena digunakan sebagai jalur penghubung ke Switch1
  • Untuk Port FastEthernet1/1, Port FastEthernet2/1 , Port FastEthernet3/1  menggunakan mode access karena digunakan sebagai jalur penghubung ke PC0, PC1, dan PC2.
  • Untuk Port FastEthernet2/1 menggunakan akses VLAN 2, Port FastEthernet3/1 menggunakan akses VLAN 3, sedangkan Port FastEthernet1/1 tidak perlu dilakukan konfigurasi vlan karena sudah default pada VLAN 1.
10. Konfigurasi VLAN pada Switch1. Klik Switch1, pindah ke tab CLI, masukkan command di bawah ini:
  • Switch>enable
  • Switch#configure terminal
  • Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
  • Switch(config-if)#switchport mode dynamic desirable
  • Switch(config-if)#switchport mode trunk
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#vlan 2
  • Switch(config-vlan)#exit
  • Switch(config)#vlan 3
  • Switch(config-vlan)#exit
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#interface fastEthernet 1/1
  • Switch(config-if)#switchport mode access
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#interface fastEthernet 2/1
  • Switch(config-if)#switchport mode access
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 2
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#interface fastEthernet 3/1
  • Switch(config-if)#switchport mode access
  • Switch(config-if)#switchport access vlan 3
  • Switch(config-if)#exit
  • Switch(config)#
  • Switch(config)#end
  • Switch#
Keterangan:
  • Untuk Port FastEthernet0/1 menggunakan mode trunk karena digunakan sebagai jalur penghubung ke Switch0
  • Untuk Port FastEthernet1/1, Port FastEthernet2/1, Port FastEthernet3/1  menggunakan mode access karena digunakan sebagai jalur penghubung ke PC3, PC4, dan PC5.
  • Untuk Port FastEthernet2/1 menggunakan akses VLAN 3, Port FastEthernet3/1 menggunakan akses VLAN 3, sedangkan Port FastEthernet1/1 tidak perlu dilakukan konfigurasi vlan karena sudah default pada VLAN 1.
 
11. Ping dari PC0 ke PC3, PC1 ke PC4, PC2 ke PC5. Klik pada PC, pindah ke tab Dekstop, klik Command Prompt, ketikkan : ping <IP Address tujuan>.
PC0 hanya bisa terhubung dengan PC3, PC1 hanya bisa terhubung dengan PC4, PC2 hanya bisa terhubung ke PC5, jika selain itu maka ulangi dengan teliti langkah-langkah sebelumnya.
sumber: http://gallnote.blogspot.co.id/2013/10/tutorial-cisco-packet-tracer_21.html.

Continue reading VLAN dengan Switch